Minggu, 23 Agustus 2015

Kuteks Berbahaya untuk Tubuh, Benarkah

Kuteks Berbahaya untuk Tubuh, Benarkah

Memakai cat kuku atau kuteks benar-benar menyenangkan buat setiap perempuan, lantaran tidak hanya memberi warna terhadap penampilan, sekaligus bakal membuat kuku tampak kece juga. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
 kuteks dan kreasi seni kepada kuku yang kerap dilakukan, dapat mengatasi kebosanan penampakan. Namun, ternyata dari kezia skin expert sekian tidak sedikit hasil penelitian, ada tata cara untuk tidak terlalu sering mewarnai dgn kuteks lantaran sanggup merusak kesehatan kuku.
kezia skin expert

 Kuteks yakni produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
 Aroma yang dikeluarkan ketika memakai pewarna kuku ini pun berisiko. selain itu, cairan penghapusnya juga dapat menimbulkan bahaya kesehatan.

 Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, satu orang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam sebuah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, tapi serta utk anggota tubuh yg lain.

 Phthalates yang diperlukan yg adalah pelarut buat warna, dianggap cukup berbahaya buat sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna terus cair, menguap dengan cepat dan mengisi udara dengan kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan kanker.

 Dokter Roizen dan Oz juga menyarankan supaya tidak ubah kuteks beberapa
 kali dalam seminggu. Lantaran, rata rata para remaja dan perempuan yang mementingkan penampilan kerap jalankan aspek ini. Di samping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda saat untuk lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru teramat disarankan.

“Jika perlu memanfaatkan cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini dapat membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi dampak negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” papar dr Roizen dan dr Oz.

 Kuteks Berbahaya untuk Tubuh, Benarkah

Memakai cat kuku atau kuteks benar-benar lah menyenangkan untuk setiap perempuan, lantaran selain memberi warna kepada penampilan, sekaligus akan membuat kuku tampak jelita pun. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
 kuteks dan kreasi seni terhadap kuku yang kerap dilakukan, dapat mengatasi kebosanan penampakan. Namun, nyatanya dari sekian tidak sedikit hasil penelitian, ada anjuran utk tidak terlalu tak jarang mewarnai dengan kuteks dikarenakan mampu merusak kesehatan kuku.

 Kuteks ialah produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
 Aroma yang dikeluarkan saat menggunakan pewarna kuku ini pula berisiko. di luar itu, cairan penghapusnya sanggup pun menimbulkan bahaya kesehatan.

 Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, seorang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam satu buah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, namun juga utk anggota tubuh lainnya.

 Phthalates yang digunakan sebagai pelarut untuk warna, dianggap cukup berbahaya untuk sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna konsisten cair, menguap bersama serta-merta dan isikan udara dgn kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan kanker.

 Dokter Roizen dan Oz serta menyarankan biar tidak merubah kuteks beberapa
 kali dalam seminggu. Sebab, kebanyakan para remaja dan perempuan yang mementingkan penampakan kerap melakukan hal ini. Di samping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda waktu buat lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru amat disarankan.

“Jika perlu menggunakan cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini akan membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi dampak negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” ujar dr Roizen dan dr Oz.

 Kuteks Berbahaya untuk Tubuh, Benarkah

Menggunakan cat kuku atau kuteks memang menyenangkan buat setiap perempuan, karena tak hanya memberi warna pada tampilan, sekaligus akan membuat kuku nampak cantik serta. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
 kuteks dan kreasi seni terhadap kuku yang kerap dilakukan, dapat mengatasi kebosanan penampilan. Tapi, ternyata dari beberapa hasil penelitian, ada tata cara utk tidak terlalu tak jarang mewarnai bersama kuteks sebab dapat merusak kesehatan kuku.

 Kuteks yaitu produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
 Aroma yang dikeluarkan ketika memakai pewarna kuku ini serta berisiko. di luar itu, cairan penghapusnya sanggup serta menimbulkan bahaya kesehatan.

 Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, seorang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam satu buah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, tapi pula buat anggota tubuh lainnya.

 Phthalates yang digunakan juga sebagai pelarut untuk warna, dianggap lumayan berbahaya utk sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna konsisten cair, menguap bersama cepat dan isi udara bersama kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan kanker.

 Dokter Roizen dan Oz juga menyarankan agar tidak ganti kuteks sekian tidak sedikit
 kali dalam seminggu. Sebab, biasanya para remaja dan perempuan yang mementingkan penampilan kerap lakukan hal ini. disamping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda waktu untuk lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru amat sangat disarankan.

“Jika perlu memakai cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini sanggup membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi resiko negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” tutur dr Roizen dan dr Oz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog