Kuteks Berbahaya untuk Tubuh, Benarkah
Memakai cat kuku atau kuteks benar-benar menyenangkan buat setiap perempuan, lantaran tidak hanya memberi warna terhadap penampilan, sekaligus bakal membuat kuku tampak kece juga. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
kuteks dan kreasi seni kepada kuku yang kerap dilakukan, dapat mengatasi kebosanan penampakan. Namun, ternyata dari kezia skin expert sekian tidak sedikit hasil penelitian, ada tata cara untuk tidak terlalu sering mewarnai dgn kuteks lantaran sanggup merusak kesehatan kuku.
Kuteks yakni produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
Aroma yang dikeluarkan ketika memakai pewarna kuku ini pun berisiko. selain itu, cairan penghapusnya juga dapat menimbulkan bahaya kesehatan.
Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, satu orang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam sebuah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, tapi serta utk anggota tubuh yg lain.
Phthalates yang diperlukan yg adalah pelarut buat warna, dianggap cukup berbahaya buat sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna terus cair, menguap dengan cepat dan mengisi udara dengan kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan kanker.
Dokter Roizen dan Oz juga menyarankan supaya tidak ubah kuteks beberapa
kali dalam seminggu. Lantaran, rata rata para remaja dan perempuan yang mementingkan penampilan kerap jalankan aspek ini. Di samping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda saat untuk lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru teramat disarankan.
“Jika perlu memanfaatkan cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini dapat membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi dampak negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” papar dr Roizen dan dr Oz.
Kuteks Berbahaya untuk Tubuh, Benarkah
Memakai cat kuku atau kuteks benar-benar lah menyenangkan untuk setiap perempuan, lantaran selain memberi warna kepada penampilan, sekaligus akan membuat kuku tampak jelita pun. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
kuteks dan kreasi seni terhadap kuku yang kerap dilakukan, dapat mengatasi kebosanan penampakan. Namun, nyatanya dari sekian tidak sedikit hasil penelitian, ada anjuran utk tidak terlalu tak jarang mewarnai dengan kuteks dikarenakan mampu merusak kesehatan kuku.
Kuteks ialah produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
Aroma yang dikeluarkan saat menggunakan pewarna kuku ini pula berisiko. di luar itu, cairan penghapusnya sanggup pun menimbulkan bahaya kesehatan.
Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, seorang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam satu buah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, namun juga utk anggota tubuh lainnya.
Phthalates yang digunakan sebagai pelarut untuk warna, dianggap cukup berbahaya untuk sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna konsisten cair, menguap bersama serta-merta dan isikan udara dgn kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan kanker.
Dokter Roizen dan Oz serta menyarankan biar tidak merubah kuteks beberapa
kali dalam seminggu. Sebab, kebanyakan para remaja dan perempuan yang mementingkan penampakan kerap melakukan hal ini. Di samping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda waktu buat lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru amat disarankan.
“Jika perlu menggunakan cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini akan membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi dampak negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” ujar dr Roizen dan dr Oz.
Kuteks Berbahaya untuk Tubuh, Benarkah
Menggunakan cat kuku atau kuteks memang menyenangkan buat setiap perempuan, karena tak hanya memberi warna pada tampilan, sekaligus akan membuat kuku nampak cantik serta. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
kuteks dan kreasi seni terhadap kuku yang kerap dilakukan, dapat mengatasi kebosanan penampilan. Tapi, ternyata dari beberapa hasil penelitian, ada tata cara utk tidak terlalu tak jarang mewarnai bersama kuteks sebab dapat merusak kesehatan kuku.
Kuteks yaitu produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
Aroma yang dikeluarkan ketika memakai pewarna kuku ini serta berisiko. di luar itu, cairan penghapusnya sanggup serta menimbulkan bahaya kesehatan.
Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, seorang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam satu buah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, tapi pula buat anggota tubuh lainnya.
Phthalates yang digunakan juga sebagai pelarut untuk warna, dianggap lumayan berbahaya utk sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna konsisten cair, menguap bersama cepat dan isi udara bersama kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan kanker.
Dokter Roizen dan Oz juga menyarankan agar tidak ganti kuteks sekian tidak sedikit
kali dalam seminggu. Sebab, biasanya para remaja dan perempuan yang mementingkan penampilan kerap lakukan hal ini. disamping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda waktu untuk lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru amat sangat disarankan.
“Jika perlu memakai cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini sanggup membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi resiko negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” tutur dr Roizen dan dr Oz.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Arsip Blog
-
▼
2015
(406)
-
▼
Agustus
(66)
- Trik Mengetahui Laki Laki dr rochelle skin expert ...
- How to Make Your Car Comfortable
- Online Christmas Shopping - A Real Savior for Frus...
- E - Commerce: Establishing Credibility And Power...
- Kiat Mengatasi Infeksi dr rochelle skin expert Jam...
- Should Foreign Language Learning Be Part of Educat...
- Use B2B Appointment Setting and Lead Generation to...
- Tips On How To Maintain Healthy Levels Of Collagen...
- 10 Prinsip Hidup Sehat Alami
- Stun Guns Can Be Used on Dogs, Making Them Versati...
- Online Shops - Is My Money Safe?
- 5 Trick Mengendalikan Nafsu Makan
- Is dr rochelle skin expert There a Difference Betw...
- The Green Singing Finch-African Finches
- How to Green Clean a Moldy Shower Inside Your Apar...
- Cara Menghadapi pacar yang Senang Ingkar Janji
- Kiat Agar Tetap Sehat Disaat Lembur
- RSS / Link Popularity :: How To Choose Good Link E...
- Make A Fashion Statements! Women's Leather Jackets
- Recycle Your Paint
- Television / Movies :: Voiceover Artist Radio-tv I...
- cowok, Ini yang Wanita Mau!
- How to cream wajah Free Up Space in Windows 8
- Analyzing the Iphone Craze: Why People Love it So ...
- Ingin Rambut Cepat Panjang
- Kuteks Berbahaya untuk Tubuh, Benarkah
- How to cream wajah Write a Cover Letter to get a P...
- Protect Your Bike With A Motorcycle Cover - Web De...
- Birthday Magician???A cream wajah Memorable Day - ...
- 6 Manfaat Melakukan Tes Darah
- Having a Positive Self-Image
- All Those dr rochelle skin expert Image Types What...
- 5 Natural Ways To Lower Blood Pressure
- Natural dr rochelle skin expert Beauty Tips
- Ingin Program Diet Berhasil Segera Bersihkan kulka...
- Weak Memory dr rochelle skin expert Support and Ho...
- Travel cream wajah Tips :: Grand Canyon National P...
- Penyebab Sariawan yang Perlu Anda Ketahui
- Inilah Bahaya Membersihkan Telinga Bersama Terapi ...
- Give Your dr rochelle Child a Special Super Hero K...
- ***Choosing Sanity ~ An Unprecedented Guide to Hea...
- 4 Manfaat Petai Buat Kesehatan Anda
- Faktor yg Mampu Menciptakan laki laki(Pasangan) Ce...
- Thai Airways New 787 - 8 Dreamliner Offers ???su...
- Jobs in Education by Silas Reed
- B2B Lead Generation: Sebuah Gateway untuk Tumbuh P...
- Makeup Application Techniques For Lips and Eyes
- Good KeepVid Alternatives to Download Online Videos
- Kiat Atasi Kulit Mengelupas Akibat Terbakar Matahari
- DNA Structure: The Importance of Hydrogen Bonds
- Need Financial Freedom Now? Techniques to enable y...
- Libra - One of the Best Sun Signs
- Inilah 3 Trik Remajakan Kulit Leher
- NBA power rankings 2015: Are Atlanta Hawks best te...
- Sims 3 Hair and Fashion Career Guide
- Two Choices That can Make Next Year The Best Year ...
- Trick Ampuh Agar Dapat Tidur Serta-merta
- All About Orange County Personal Injury Lawyers
- Gili Islands, Indonesia - Asia's Premier Diving Site!
- ✅ The Professional by Subroto Bagchi
- Boost Your Sales With Targeted Email Marketing
- Why is the Change Control Process Important to Pro...
- Travel Spot :: Toronto a Warm Destination for Tour...
- Frankenstein: Summary and Analysis
- Kerugian Kalo Kamu Jatuh Cinta Diam-Diam
- 7 Kesalahan Ketika Mengeringkan Rambut dengan Hair...
-
▼
Agustus
(66)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar